Sabtu, 05 April 2014

MENJAGA DIRI DARI TEMAN BARU FACEBOOK KITA



Saya  cukup terhenyak melihat sebuah iklan program di sebuah stasiun TV, tentang pembunuhan seorang PNS perempuan oleh teman Facebooknya. sebenarnya kasus semacam ini di Indonesia sudah banyak terjadi. Kalau lihat media baik media massa maupun media online, kita akan menemukan banyak kasus seperti ini. Cuma kebanyakan mereka yang menjadi korban adalah anak-anak remaja kita, yang secara emosi belum stabil. Tapi saya dan mungkin stasiun TV yang mau nayangin program tersebut berfikiran, kok bisa perempuan dewasa jadi korban pembunuhan teman fbnya. Saya tidak tahu detailnya, karena yang saya lihat hanya iklannya, tapi menurut saya mungkin yang terjadi adalah si korban sudah menjalin komunikasi yang sangat intensif denga teman fb-nya, sehingga berlanjut dengan copy darat. Kalau akun facebook bule palsu saya bisa menemukan kesamaannya, tapi kalau akun penipu yang berasal dari  orang Indonesia, saya belum bisa menemukan kesamaannya. Tapi menurut  saya ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar kita tidak menjadi korban baik penipuan atau bahkan pembunuhan, yaitu : 
  1.  Jangan pake hati, alias tetap pake akal/logika.  Dunia maya tetaplah berbeda dengan dunia nyata. Didunia nyata aja banyak orang yang berkelakuan jelek apalagi di dunia maya jumlahnya lebih banyak, sebab di dunia maya orang bisa mengkloning dirinya lebih banyak lagi. Jadi kita tidak boleh mempercayai teman-teman dunia maya kita. Jangan sampai kita terlena oleh omongan teman baru kita di facebook. Karena apa ? kita tidak tahu secara baik teman maya kita, di dunia maya kita bisa menuliskan identitas kita dengan semau kita, paling yang dikonfirmasi itu no hp, padahal no hp itu sekarang bisa diperoleh secara gratis. Bahkan seseorang bisa membuat akun fb lebih dari 1 dengan berbagai identitas
  2. Jangan pernah beri alamat dan hp anda. Berdasarkan pengalaman saya ada banyak teman FB saya yang tidak pernah saya kenal sebelumnya setelah saya konfirmasi permintaan pertemanannya langsung kirim pesan (saya termasuk orang yang berkhusnudhon, sehingga jarang saya menolak permintaan pertemanan, toh nanti bisa kita hapus atau kita blokir). Biasanya mereka mengucapkan terima kasih, terus tanya kabar dan setelahnya tanya alamat. Kalau sudah tanya alamat, saya pasti akan jawab mohon maaf saya tidak bisa memberikan alamat detail rumah saya. Dan hampir semuanya setelah saya jawab seperti itu mereka tidak menulis pesan lagi walaupun ada yang jawab pesan saya tadi nada sedikit marah yang pasti setelahnya juga tidak kirim pesan lagi. Demikian juga hp,  karena nomor hp  itu individual, maka jangan berikan nomor hp kepada teman fb yang tidak pernah anda kenal sebelumnya, sebab kalau anda berikan, saya hampir bisa pastikan nanti komunikasi lewat hp kemudian komunikasi lewat tatap muka, ini yang harus dihindari.

Tapi walaupun di dunia maya, saran saya kita tetap harus menjaga etika dan norma kesopanan. Misalnya cara kita menolak permintaan teman baru kita. Tulisalah dengan kata yang sopan.
Semoga tulisan ini dapat sedikit membantu agar tidak ada lagi korban-korban (yang kebanyakan perempuan) baik penipuan maupun pembunuhan.