Senin, 16 September 2019

REST AREA


Akhir tahun 2018, kami bersama keluarga berkesempatan melaksanakan ibadah umroh yang berbonus tour turki. Haramain yang ada di negara arab saudi menjadi impian semua muslim untuk bisa ibadah. Selain pahala yang sangat besar ketika beribadah di sana, banyaknya tempat mustajabah untuk berdoa, yang juga tidak kalah berharganya yaitu  nikmat ibadah yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Air mata haru sering tanpa sadar menetes karena bisa lebih dekat dengan makam Rosululloh SAW orang yang kita kagumi dan hormati. Setelah merasakan nikmatnya ibadah selama 3 hari dan 3 malam di madinah, rombongan kami bergerak menuju mekkah. Karena perjalanan panjang dimana waktu tempuh antara  medinah-mekah itu sekitar 6-7 jam tentu, maka kami berhenti sejenak di rest area. Dan karena saya juga ingin buang hajat, maka saya pun ikut turun. Di rest area tersebut seperti rest area yang lain ada tempat duduk untuk istirahat sejenak menikmati sekedar kopi atau teh hangat, ada orang jualan makanan ringan. Karena saya ingin buang air, maka saya ke arah belakang.

Saya agak heran, kenapa rest area ini toiletnya ngak terang lampu pencahayaannnya, trs model wc ne kuno banget bikin sendiri seperti orang dulu closetnyadibuat asal ada lubangnya. Tetapi saya urungkan niat saya karena ternyata disitu ada kotoran manusia yang saya bingung pake apa untuk menyiramnya. Ini rest area jorok yang ada di saudi, di rest area antara jeddah dengan madinah (saya lupa namanya) juga hampir sama kondisinya. Saya heran sama kondisi yang begini ini. Yang Muslim pasti hafal diluar kepala hadist annadlofatu minal iman, kebersihan itu sebagian dari iman. Tentu sebuah hadist ini ngak Cuma perlu dihafal atau dimengerti tetapi yang utama adalah dilaksanakan. Bagaimana islam begitu mencintai kebersihan, baik kebersihan diri maupun lingkungan. Di Islam pelajaran soal kebersihan itu sangat detail misalnya untuk sholat harus bersih dari hadas besar maupun hadas kecil dan tempat yang digunakan untuk sholatpun harus bersih dan suci. Tetapi saya melihat di hampir semua rest area yang ada di saudi ini jauh dari kata bersih. Ini tentu sangat bertolak belakang dari ajaran islam. Hal ini juga menurut saya agak aneh ketika pemerintah arab saudi sudah mematok target  tahun ini jamaah umroh berkisar 8,5 juta atau naik 2 juta dari tahun lalu yang berjumlah 6,5 juta. Di negara yang mematok target kedatangan orang ke negaranya, salah satu yang dibenahi adalah pelayanan publik. Termasuk rest area. Tetapi ya ini keuntungan kerajaan arab saudi, walaupun fasilitas jelek (kecuali haramain ya...) tetapi orang pasti tetap berbondong-bondong ke sana, dan mungkin ketidak nyamanan fasilitas (kecuali sekali lagi haramain) dianggap sebagai ujian dalam ibadah.

Hai ini berbeda dengan turki yang tahun kemarin dinyatakan sebagai negara no 6 terbesar jumlah wisatawannya yaitu 46 juta wisatawan setelah Prancis, USA, Spannyol, China dan Italia. Yang saya kagumi selain toiletnya bersih ala toilet hotel bahkan yang merupakan fasilitas minimarket, tempat ibadahnya (baca tempat Sholatnya) bersih dan untuk air wudlunya tersedia air hangat juga.  Bahkan tanda apakah toilet itu untuk perempuan atau untuk laki-laki terkadang lucu juga karena ditandai dengan gambar ayam jantan dan ayam betina. Lalu  bagaimana dengan Indonesia yang sebagaian besar juga sangat ngerti perihal hadist nabi di atas? Saya melihatnya sudah lumayan karena di pom bensin atau rest area jalan tol sudah banyak yang bersih dan terjaga kebersihannya juga, tetapi memang masih ada yang kurang bersih sehingga perlu kesadaran semua pihak terutama dalam menjaga kebersihan terutama di daerah pariwisata. Kalau biasanya kita melihat kamar mandi seseorang kita akan tahu karakter orang yang punya rumah, demikian juga dengan rest area bisa juga menunjukkan karakter negara atau daerah tersebut, anda Setuju????


Foto By mas agus alie balikpapan, thanks mas