Akhir tahun 2018, kami bersama
keluarga berkesempatan melaksanakan ibadah umroh yang berbonus tour turki. Haramain
yang ada di negara arab saudi menjadi impian semua muslim untuk bisa ibadah.
Selain pahala yang sangat besar ketika beribadah di sana, banyaknya tempat
mustajabah untuk berdoa, yang juga tidak kalah berharganya yaitu nikmat ibadah yang tidak bisa diungkapkan
dengan kata-kata. Air mata haru sering tanpa sadar menetes karena bisa lebih
dekat dengan makam Rosululloh SAW orang yang kita kagumi dan hormati. Setelah
merasakan nikmatnya ibadah selama 3 hari dan 3 malam di madinah, rombongan kami
bergerak menuju mekkah. Karena perjalanan panjang dimana waktu tempuh
antara medinah-mekah itu sekitar 6-7 jam
tentu, maka kami berhenti sejenak di rest area. Dan karena saya juga ingin
buang hajat, maka saya pun ikut turun. Di rest area tersebut seperti rest area
yang lain ada tempat duduk untuk istirahat sejenak menikmati sekedar kopi atau
teh hangat, ada orang jualan makanan ringan. Karena saya ingin buang air, maka
saya ke arah belakang.
Saya agak heran, kenapa rest area ini
toiletnya ngak terang lampu pencahayaannnya, trs model wc ne kuno banget bikin
sendiri seperti orang dulu closetnyadibuat asal ada lubangnya. Tetapi saya
urungkan niat saya karena ternyata disitu ada kotoran manusia yang saya bingung
pake apa untuk menyiramnya. Ini rest area jorok yang ada di saudi, di rest area
antara jeddah dengan madinah (saya lupa namanya) juga hampir sama kondisinya.
Saya heran sama kondisi yang begini ini. Yang Muslim pasti hafal diluar kepala
hadist annadlofatu minal iman, kebersihan itu sebagian dari iman. Tentu sebuah
hadist ini ngak Cuma perlu dihafal atau dimengerti tetapi yang utama adalah
dilaksanakan. Bagaimana islam begitu mencintai kebersihan, baik kebersihan diri
maupun lingkungan. Di Islam pelajaran soal kebersihan itu sangat detail
misalnya untuk sholat harus bersih dari hadas besar maupun hadas kecil dan
tempat yang digunakan untuk sholatpun harus bersih dan suci. Tetapi saya
melihat di hampir semua rest area yang ada di saudi ini jauh dari kata bersih. Ini
tentu sangat bertolak belakang dari ajaran islam. Hal ini juga menurut saya
agak aneh ketika pemerintah arab saudi sudah mematok target tahun ini jamaah umroh berkisar 8,5 juta atau
naik 2 juta dari tahun lalu yang berjumlah 6,5 juta. Di negara yang mematok
target kedatangan orang ke negaranya, salah satu yang dibenahi adalah pelayanan
publik. Termasuk rest area. Tetapi ya ini keuntungan kerajaan arab saudi,
walaupun fasilitas jelek (kecuali haramain ya...) tetapi orang pasti tetap
berbondong-bondong ke sana, dan mungkin ketidak nyamanan fasilitas (kecuali
sekali lagi haramain) dianggap sebagai ujian dalam ibadah.
Hai ini berbeda dengan turki yang
tahun kemarin dinyatakan sebagai negara no 6 terbesar jumlah wisatawannya yaitu
46 juta wisatawan setelah Prancis, USA, Spannyol, China dan Italia. Yang saya
kagumi selain toiletnya bersih ala toilet hotel bahkan yang merupakan fasilitas
minimarket, tempat ibadahnya (baca tempat Sholatnya) bersih dan untuk air
wudlunya tersedia air hangat juga.
Bahkan tanda apakah toilet itu untuk perempuan atau untuk laki-laki
terkadang lucu juga karena ditandai dengan gambar ayam jantan dan ayam betina.
Lalu bagaimana dengan Indonesia yang
sebagaian besar juga sangat ngerti perihal hadist nabi di atas? Saya melihatnya
sudah lumayan karena di pom bensin atau rest area jalan tol sudah banyak yang
bersih dan terjaga kebersihannya juga, tetapi memang masih ada yang kurang
bersih sehingga perlu kesadaran semua pihak terutama dalam menjaga kebersihan
terutama di daerah pariwisata. Kalau biasanya kita melihat kamar mandi
seseorang kita akan tahu karakter orang yang punya rumah, demikian juga dengan
rest area bisa juga menunjukkan karakter negara atau daerah tersebut, anda
Setuju????
Foto By mas agus alie balikpapan, thanks mas