Kamis, 08 September 2011

SELINGKUH? No way

Selingkuh, kata itu yang beberapa waktu ini menjadi menu yang harus aku hadapi. Begitu banyak air mata yang jatuh dihadapanku, karena pasangannya ketahuan berselingkuh. Betapa terguncangnya seorang wanita yang memergoki suami yang telah menikahinya lebih dari 28 tahun. Suaminya yang pamit tdk pulang karena alasan bintek ke luar kota, tanpa sengaja dilihatnya sedang menggendong seorang anak kecil, dan ketika ditanya dengan entengnya menjawab dia adalah anaknya. Ada lagi seorang isteri yang memergoki suaminya tidur di rumah rekan kerja suaminya yang sudah dianggap sahabatnya.Atau betapa sedihnya seorang teman yang digugat cerai suaminya dan dituduh berselingkuh lagi, padahal saya tau persis suaminyalah yang berselingkuh dengan teman kerja yang setiap akhir pekan nebeng di mobilnya. Ini hanyalah secuil kisah menyesakkan dari wanita-wanita yang dikhianati suaminya. Karena saya masih punya banyak kisah yang lebih menyedihkan lagi

Hampir sebagian besar isteri yang menjadi korban perselingkuhan dan curhat ke saya mengaku berusaha introspeksi diri dan kemudian berusaha memperbaiki diri. Ada yang berusaha memperbaiki penampilan, karena dia berfikir selingkuhan suaminya lebih muda dan lebih cantik, ada yang berusaha menyiapkan semua keperluan suaminya, walau dia pagi harus kerja, sore sekolah lagi. bahkan ada yang bersedia mengasuh anak suami dari wanita lain itu dengan baik asal si auami mau kembali kepadanya. Tapi hampir semua yang dilakukan sia-sia karena magnet orang idaman lain itu lebih lekat. Saya tidak hendak mendiskreditkan kaum laki-laki sebagai pelaku perselingkuhan karena ada juga perempuan yang berselingkuh. Hanya saja saat ini yangg dihadapan saya kebanyakan perempuan yang menjadi korban perselingkuhan suaminya.

Saya juga tidak sepakat tentang pemakaian kata SLI sebagai selingkuh itu indah, mungkin saja sebelum ketahuan, pelaku perselingkuhan itu merasakan indahnya dunia, tapi bagaimana dengan anak dan suami/isterinya? Hati mereka pastilah hancur ketika melihat suami/isterinya berselingkuh, mereka malah bilang kayak kiamat (padahal mereka juga gak tau gimana kiamat itu). Ini belum anaknya, pasti juga akan menimbulkan masalah bahkan bisa jadi trauma. Apalagi kalau perselingkuhan itu terbongkar, pasti banyak cekcok di dalam rumah tangga.

Saya bukan psikolog tapi berdasarkan pengamatan saya terhadap orang yang berselingkuh, ada beberapa penyebab mengapa orang berselingkuh :

  1. Ego sebagai Lelaki
    Ada banyak kasus dimana isteri atau keluarga isteri lebih berdaya dari segi financial. Saya pernah heran kenapa orang yang punya keluarga yang harmonis dengan isteri yang cantik, penurut, serta sudah berpacaran lama dan punya anak yang manis, masih berselingkuh? Ternyata dia perlu pengakuan sebagai lelaki yang harus punya kedudukan yg lebih tinggi dibandingkan pasangannya. Mengapa begitu? dia dapat pekerjaan karena campur tangan mertuanya (sekarang mantan) , rumah, mobil dan kebutuhan rumah tangga lainnya dibelikan mertuanya Cerita yang hampir serupa, Cuma bedanya isterinya mempunyai jabatan yang lebih tinggi dan otomatis rezekinya juga lebih banyak. Dalam Al Qur'an memang disebutkan orang laki-laki itu menjadi pemimpin orang perempuan karena mereka punya kelebihan, nah kalau semua kebutuhan sudah dipenuhi pihak isteri, kebanyakan lelaki tidak punya nyali untuk mengatur isterinya, sehingga dia menyalurkan egonya sebagai orang yang dimuliakan ya dengan cara berselingkuh. Orang yang berselingkuh tipe ini biasanya mencari perempuan yang punya  status maupun kedudukannya di bawah dirinya.
  2. Tumbuh cinta baru
    Ada yang bilang cinta datang tanpa diundang. Masalahnya kalau salah satu pihak atau dua-duanya sudah punya pasangan, ini yang jadi masalah, bahkan KUHP yang merupakan warisan zaman belanja yang menganut aliran sekuler saja menganggap zina bila salah satu atau dua-duanya yang terlibat perselingkuhan itu terikat tali perkawinan.
  3. Hobbi
    Ini kayak jadi lifestyle, biasanya sih mereka ini pake metode cinta satu malam. Mereka juga punya semboyan ngapain pelihara kambing kalau Cuma mau sate,
  4. Financial
    Diakui apa tidak, banyak juga yang melakukan selingkuh karena ingin dapat hartanya ataupun bisa juga supaya dapat jabatan yang lebih tinggi. Bisa jadi dia tidak melakukan sendiri tapi mengumpankan orang perempuan.

    Sebab orang selingkuh ini bisa lebih banyak dari yang saya sebutkan, tapi kesemuanya sebenarnya bisa dihindari kalau kita punya komitmen untuk menjaga hati baik itu hati kita sendiri untuk tidak berpaling dan menjaga hati pasangan maupun keluarga kita, anda setuju?

Senin, 05 September 2011

Siapa Bilang PNS Pria tidak boleh poligami

    Hampir semua PNS baik laki-laki maupun perempuan yang ke meja saya menganggap bahwa tidak ada ruang bagi PNS Pria untuk berpoligami. Ini jelas anggapan yang salah. Sebab walaupun PP 10 tahun 1983 sebagaimana diubah dengan PP 45 tahun 1990 menganut sistem monogami, tapi masih memberikan ruang bagi mereka yang ingin melakukan poligami. Hanya saja ya tidak seenaknya sendiri, hanya karena si isteri sudah tidak menarik lagi ataupun ada yang lebih menarik, maka dia kemudian melakukan poligami. Menurut saya, sebagaimana perceraian, poligami adalah solusi untuk memecahkan masalah bukan mencari masalah. Oleh karenanya aturan juga dibuat agar poligami yang dilakukan oleh PNS itu juga jangan sampai menimbulkan masalah di keluarga yang lama maupun yang baru, jangan sampai juga ada yang didholimi.
    Saya pernah terkejut ketika baca Laporan Hasil Pemeriksaan Khusus terhadap ijin menikah lebih dari satu seorang PNS Pria, yang ternyata berkesimpulan bahwa PNS Pria tersebut layak diberi hukuman disiplin ringan karena mengajukan ijin beristeri lebih dari satu. Dia dianggap tidak bisa memberi contoh yang baik ketika mengajukan ijin nikah lebih dari satu. Ini adalah kesimpulan yang sama sekali tidak benar, menurut PP 10 sebagaimana diubah dengan PP 45, seorang PNS pria punya hak untuk mengajukan ijin nikah lagi dan seorang atasan wajib memberikan ijin menikah lebih dari seorang apabila si PNS pria tersebut memenuhi syarat, kalau tidak menyetujui, maka atasan  PNS tersebut bisa di PTUNkan.
    Menurut PP 10 tahun 1983 jo PP 45 tahun 1990, seorang PNS pria yang ingin melakukan poligami harus memenuhi syarat alternatif maupun salah satu atau lebih dari syarat kumulatif. Syarat kumulatifnya yaitu :
  1. Ada persetujuan tertulis dari isteri
  2. Mempunyai penghasilan yang cukup untuk membiayai lebih dari seorang isteri dan anak-anaknya yang dibuktikan dengan surat keterangan Pajak Penghasilan.
  3. Ada jaminan tertulis dari PNS yang bersangkutan bahwa ia akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anaknya.

Kalau liat syarat kumulatif ini semua PNS akan mudah memenuhinya. Butuh syarat pertama tinggal merayu atau memberi pengertian isteri. Butuh syarat kedua tinggal setor spt, butuh syarat ketiga ini yang paling gampang wong tinggal buat, perkara nanti adil atau tidak itu urusan nanti, itu yang pernah saya dengar dari seorang teman. Bahkan ada teman saya yang bilang gimana bisa bilang kita tidak adil kalau belum melakukannya atau mencobanya.
Ketentuan untuk bertindak adil juga bagian dari syarat poligami yang diberikan Allah. Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa Nikahlah kamu empat, tiga, dua, tapi kalau tidak bisa adil maka satu aja. Ini ayat yang jelas dan terang benderang tapi seringkali orang untuk kepentingannya sendiri memotong ayat tersebut. Padahal yang namanya adil itu sulit, bahkan saat saya kuliah dulu ada istilah keadilan tertinggi adalah ketidakadilan bahkan seorang kyai ternama yang selalu mengumandangkan jaga hati dan isteri pertamanya yang juga sholikhah, poligaminya pun berantakan akibat ketidakadilan. Karena kecenderungan manusia itu untuk condong kepada yang baru. Tapi itulah manusia pinter cari pembenar
Ah sudah agak melebar ya, kita kembali ke PP 10. La kalau Cuma syarat kumulatif itu ya enak dia pria gak enak di isterinya sehingga PP 10 memberi syarat alternatif yaitu :
  1. Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannnya sebagai isteri
  2. Isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan
  3. Isteri tidak dapat melahirkan keturunan.

Syarat alternatif ini mungkin yang menyebabkan orang berpendapat bahwa PP 10 itu tidak memperbolehkan poligami karena dirasa berat untuk mereka yang ingin poligami  karena tergiur wanita yang lebih muda dan lebih cantik. Syarat alternatif ini mungkin yang dirasa sulit dan berat tapi bukan berarti tidak mungkin atau  tidak boleh kan?