3 hari yang lalu saat saya membuat sosialisasi sertifikasi
guru (sergur) dan Uji Kompetensi Guru (UKG) non sertifikasi ada berita yang
mengejutkan bagaikan halilintar di siang bolong. Berita itu berasal dari
surat kepala Lembaga Penjamin Mutu
Pendidikan (LPMP) Propinsi Jawa Timur tanggal 25 Maret 2013 Nomor
814a/132/LL/2013 tentang perubahan jadwal pelaksanaan uji kompetensi tahun
2013. Kalau Uji Kompetensi Guru non sertifikasi tahun 2013 pelaksanaannya ditunda
sampai bulan Mei, tentu ini berita gembira karena peserta bisa belajar lagi.
Tapi point 4, menyebutkan bahwa UKG tahun 2013 tidak ada mata uji TIK, sehingga
guru TIK untuk bisa mengikuti UKG harus merubah ke mata pelajaran lain yang
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan peserta sertifikasi. Tentu guru TIK
hari itu langsung galau, sebab kalau tidak dapat mapel lain maka tentu tidak bisa UKG berarti tidak bisa
mengikuti tahapan sertifikasi dan
harapan mendapatkan tunjangan sertifikasi
guru yang jumlahnya sangat besar (1 kali gaji pokok) akan musnah juga.
Sebagai pelayan guru tentu saya punya tanggungjawab untuk
menyelesaikan persoalan tersebut dan saya sudah janji kepada guru – guru TIK
yang sedang galau itu bahwa saya akan berusaha semaksimal mungkin agar guru TIK
tersebut bisa ikut sergut. Saya sebenarnya berniat membuat surat ke kepala
BPSDMPK-PMP yang berisi permohonan agar guru TIK bisa tetap ikut UKG, tapi
setelah kami pertimbangkan dengan matang, kami tidak jadi mengirim surat.
Karena apa? Karena kami sepakat dengan alasannya BPSDMPK-PMP yaitu karena mata pelajaran TIK
di SMP dan SMA pada kurikulum 2013 tidak ada. Kalau guru TIK tersebut
dipaksakan ikut UKG dengan mapel TIK, 2 tahun kedepan memang masih ada mata
pelajaran TIK karena yang dikenai kurikulum baru ini adalah murid baru, tapi setelah 2 tahun, kita (dinas) yang akan
kesulitan memberikan jam tatap muka pada guru TIK, Karena saat itu mata pelajaran TIK sudah
tidak ada lagi. Hasilnya sama mereka yang sudah sertifikasi TIK tidak dapat Tunjangan
pprofesi gurunya, karena jam tatap muka nya nol.
Lalu apa yang sudah kita lakukan? Hari itu setelah ada
surat Kepala LPMP, kami melihat data siapa guru yang sudah dan akan
bersertifikasi dengan mapel TIK. Ternyata yang sudah sertifikasi ada 4 orang 1
PNS dan 3 guru swasta, sementara yang mau ikut UKG ada 17 orang 12 PNS dan 5
dari swasta. Sesuai dengan saran dari LPMP, untuk guru TIK yang untuk UKGNya bisa
menggunakan ijasahnya, tapi kalau yang berlatar belakang komputer ya semestinya
linier dengan tugasnya. Ternyata data yang kita punyai semua guru TIK yang PNS berijasah
dengan latar belakang komputer atau yang sejenis seperti elektro. Jadi ya harus diusahakan linier. Untuk guru TIK yang PNS, tanggung
jawab dinas tentu lebih berat karena kita harus memikirkan nasib guru ini,
termasuk satminkal dan jtmnya. Tapi kami sangat bersyukur di tengah prsoalan
ini, ada banyak alternatif yang bisa di pakai untuk menyelesaikan persoalan
ini.
Pertama : berdasarkan data yang ada di SMK Negeri 1
ada kekurangan guru 2 yaitu 1 orang guru multimedia dan 1 orang guru TKJ.
Kedua : Tahun ajaran 2013/2014 akan didirikan
guru SMKN 2 dimana ada jurusan yang mengharuskan gurunya punya latar belakang
Tehnologi informasi. Sehingga untuk semester depan kita butuh 3
orang guru produktif (rekayasa perangkat lunak), Tahun 2014/2015 ketika di SMP dan
SMA mata pelajaran TIK hanya diajarkan di kelas akhir (kls 9 dan 12) kita
membutuhkan tambahan 3 orang guru dengan
latar belakang komputer. Dan di tahun ajaran 2015/2016 ketika di SMP/SMA tidak ada lagi
mata pelajaran TIK SMKN 2 memerlukan tambahan guru dengan latar belakang
komputer sebanyak 6 guru produktif. kalau dihitung memang akan kurang jam, tapi kami sudah bisa mengantisipasi dengan mengangkat Kepala Laboratorium, Ketua Program dan Wakil Kepala Sekolah yang semuanya akan dikonversi menjadi 12 jam
Jadi kalau dilakukan mutasi bertahap maka persoalan bisa terselesaikan. Tahun ajaran 2013/2014 kita akan mutasi 6 orang guru yang senior dan sudah jadi guru sebelum UU guru, sehingga ketika pulang plpg yang Cuma 10 hari mereka bisa langsung dapat jtmnya. Untuk yang baru diangkat tahun 2007/2008 yang sertifikasinya melalui ppg selama 1 tahun ketika pulang dari ppg langsung bisa dimutasi ke smkn2 dan mereka yang CPNSnya baru tahun 2010 kemarin mutasinya terakhir. Tinggal 1 orang guru yang sudah bersertifikat TIK, mudahan2 ada konversi Mapel, sehingga bisa kita mutasikan sesuai dengan konversi mapelnya.
Untuk guru swasta
karena kita tidak punya kewenangan mengatur maka kita akan mengadakan
koordinasi dengan pihak lain yang terkait seperti kepala sekolahnya dan yayasan
yang menaungi sekolah yang bersangkutan sebab berdasarkan data yang ada yayasan
yang menaungi sekolah guru TIK tersebut semuanya mempunyai SMK, sehingga guru
swasta ini bisa tetap mengajar mapel yang terkait dengan komputer seperti PPKI
atau multi media dll. Hasil rapat koordinasi dengan guru TIK dan Kepala Sekolahnya hari rabu tanggal 3 April 2013, ternyata dari 5 guru TIK yang berstatus GTY, 2 orang berlatar belakang BK, sehingga kami sarankan kepada Kasek dan Guru ybs untuk kembali ke mapel sesuai ijasahnya dan kaseknya menerima, sedang 1 guru TIK sudah mengajar di SMK maka saya minta untuk memakai mapelnya SMK. Tinggal 2 guru yang belum terselesaikan persoalannya. Saya sih inginnya semua dapat diselesaikan tapi yang harus kami ingat bahwa ada wilayah yang bukan menjadi kewenangan kami.
Saya cukup bersyukur pada persoalan ini saya sangat dibantu
karena gurunya sedikit dan akan ada
SMKN2. Saya gak bisa membayangkan
bagaimana teman-teman ketenagaan yang gurunya banyak, ya masak dimasukkan ke
SMK yang sudah ada, padahal ggurunya juga sudah penuh, apalagi dialihkan ke mapel
lain, tentu tambah pusing sebab hampir di seluruh jatim kondisinya sama, dimana
guru mapel itu berlebih. Tapi menurut saya akan lebih pusing nantinya kalau
kita ngotot mengUKGkan guru TIK dengan mapel TIK, sebab tidak ada masa depan.
Tapi saya yakin disetiap kesulitan pasti ada kemudahan. SEMOGA!
Permisi, ijin menginformasikan
BalasHapusMelalui blog ini, saya mengajak melihat perkembangan TIK untuk pendidikan masa depan, silakan kunjungi di http://pcahyono.blogspot.com/2013_02_01_archive.html
sedih banget, baru lulus sertifikasi TIK 2012 kemarin, NRG masih dalam proses eh sekarang sudah dihapus mapelnya, nasib-nasib, by imambukhorispdi.blogspot.com
BalasHapusMenurut saya, jangan kecil hati. Coba berpikir positif, lihat TIK masa depan...
HapusUntuk pak cahyo : terima kasih karena sudah berkunjung di blog saya
BalasHapusUntuk Pak Imam Bukhori : Tidak Usah sedih pak, banyak temannya, toh selama 2 tahun ke depan bapak tetap dpt menikmati sertifikasinya selama masih memenuhi beban kerja guru. dan saya yakin nanti ada kebijakan lain misalnya konversi kode mapel
mau tanya, dari tulisan Jenengan di atas, berarti mapel KKPI di SMK masih ada ya, dan masih bisa sertifikasi? Soalnya saya guru KKPI di SMK Pertanian (hanya ada jurusan pertanian, peternakan dan perikanan), terimakasih. Mohon balasannya.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMAAF PAK, finally ternyata kurikulum 2013 kkpi di SMK juga tidak ada. tapi mudah-mudahan ada jalan keluar
HapusMbahas penghapusan mapel TIK, saya setuju penghapusan mapel TIK dalam area perkotaan, saya sendiri selama 3 tahun ini memegang IT sekolah sekolah yang berjumlah 18 sekolah dari TK sampai akademi. Persoalan ini sungguh klasik, guru TIK di tempat saya minim sekali ilmu, dari materi materi yang diajarkan setelah saya evaluasi tidak mencrminkan penguaasan teknologi tapi penguasan program familiar seperti Microsoft Office.
BalasHapusTrus ketika saya kumpulkan guru guru TIK untuk membuat materi TIK sendiri dengan catatan tidak boleh mengaokomodasi materi ini :
1. Microsoft Word/bloging (integrasi dalam pelajaran bahasa)
2. Microsoft Excel (integrasi dalam pelajaran ekonomi)
3. Photosop / Corel (integrasi dalam pelajaran kesenian)
Nah dengan aturan yang saya buat apa reaksi paara guru TIK, saya sampai kebakaran jenggot dan jengkel
"Trus yang mau disusun apa ?" tanyanya dengan nada reaksi berlebihan.
Saya cuma jawab "bukankah TIK itu cakupannya luas, anda bisa mengakomodasi open source, android, cloud computing, arduino, virtualization, konektivitas datade el el".
Tidak ada jawaban padahal semua menggelar genggam sarjana komputer .. pada termenung semua guru TIK berjumlah 6 orang. kemudian dengan nada santai saya bilang
"2,5 tahun lalu ketika saya masuk sekolah ini, saya mengajak anda untuk belajar tentang teknologi yang up to date, belajar teknologi, kita bisa belajar open source, server yang kita punya, service komputer, printer, jaringan yang akan kita bangun, website yang saya buat .. tetapi apa ? tak satupun dari anda mau terlibat, sibuk dengan urusan sendiri .. padahal sejak awal saya akan menjadikan anda admin IT masing masing sekolah .. tapi gagal .. anda hanya peduli pada diir anda sendiri .. hari rabu tanggal 5 desember 2010 jam 10 siang .. coba yang pojok diajak pelatihan open source, sudah datang telat, pulang duluan dengan alasan di sekolah ada acar nonton film bersama di 21.. nah lho .. nggak niat namanya .. tapi sekarang saya hanya bisa cuci tangan .. saya nggak ada kewajiban menerapkan mapel TIK, nggak ada dalam kurikulum, kalau 2,5 tahun yang lalu denger kata saya, nasib anda ada jaminan, bisa jadi admin sekolah, lha upload data ke dinas saja menolak merasa bahwa itu bukan tugasnya, nah sekarang ? saya nggak ada waktu "
Terus apa yang saya lakukan untuk menghadapi mapel TIK yang dihapus... masih belum ketemu caranya, hanya bisa menggaruk tapi saya rasa memang lebih baik tidak ada mapel TIK untuk sekolahan saya, saya nggak mau ada mapel TIK kalau guru beesertifikasi TIK tapi ngertinya cuma ngajarin software. demikian info saya. terima kasih
Inilah yang harus dicermati, dalam merancang, memanfaatkan, penggunaan, implementasi TIK dalam dunia pendidikan, dll. Sehingga antara manfaat, dan mudarat, banyak mudaratnya. Kemudian ketika matpel TIK dihapus, terjadilah pro dan kontra
Hapussaya guru tik di sma dan juga guru kkpi di smk memang microsoft office yang paling banyak, tapi bukan berarti semua guru tik dan guru kkpi itu tidak mampu untuk semua materi yang bapak bilang itu tadi. saya bisa pemrograman web dengan php, css, joomla, jaringan komputer dengan kurikulum cisco, visual basic 8 dan 2010, microsoft access, algoritma pemrograman. dan bagi saya mempelajari apa yang bapak itu sebut di atas sangat mudah karena saya punya dasarnya saya sarjana komputer yang jadi masalah adalah
Hapus1. apakah anak - anak mampu menguasai yang bapak sebutkan itu tadi wong microsoft office aja empot - empotan ahahahah anak jaman sekarang
2. berapa mau bapak bayar untuk mata pelajaran tersebut terus terang gaji saya kecil karena hanya guru honor dan saya tidak mau mengajar materi yang saya kategorikan kelas atas untuk gaji secuprit, kalau bapak mau gaji gede guru tik untuk materi yang bapak sebutkan tadi saya sangat berminat terus terang jangan cuma omdo ( omong doank ). microsoft office juga sudah hebat asalkan siswa tersebut mampu ikut ujian mos kalau ga tau browsing dulu ya tanya paman google.
3. dari cara bapak menulis comment sepertinya anda meremehkan guru tik memang bapak sarjana apa dan apa bapak mau test pintaran bapak atau saya dalam masalah komputer alias jangan sok tau kalau ga pernah nyemplung ke dalam materi yang bapak sebut tadi.
4. silahkan hapus mapel tik saya tidak perduli dengan orang yang tidak mau maju terus terang anak jaman sekarang kalau ga disodokin ke dalam mulutnya ga akan mau makan alias anak jaman sekarang taunya cuma main game.
5. menurut saya justru materi kurikulum tik yang harus dibenahi bukan dihapus karena technology never dies and we it is a person who always learn. instruktur saya pernah berkata masuk it adalah masuk ke dalam dunia dimana yang namanya belajar tidak pernah berhenti di satu titik. dan rata - rata orang it adalah pelajar yang sangat keras dan di indonesia it hanya digaji secuprit dan maunya menggunakan ilmu yang WAH. hahahaha seperti anda itu cara berpikirnya seperti orang dari human resource department kelas kacang yang maunya ilmu WAH tapi gaji secuil.
mestinya kemdikbud melihat secara luas betapa pentingx mapel tik di daerah daerah seperi kalimantan, sulawesi apalagi papua karena sekolah sekolah tidak semua berada di kota. sedangkan yg di kota masih banyak yang gaptek apalagi di pedesaan. jangan hanya melihat kemampuan siswa yang di jakarta sj.
BalasHapusSaya Danang dari SMPN 6 Mojokerto bu...
BalasHapusBagaimana dengan saya bu, karena dari mulai th 2009 sampai dengan 2013 saya blm mendapatkan NUPTK dan belum dikasih kesempatan untuk memilih seperti tmn2 TIK yang lain! Tp setelah saya mendapat NUPTK justru tidak ada kepastian nanti saya UKG mapel apa....apakah masih TIK atau mapel lain! Terima Kasih Atas Perhatiannya
mas danang, arena saya sudah tidak menjadi pelayan tenaga pendidik jadi saya tidak lagi bisa membuat keputusan. Tapi SMKN 2 akan dibuatkan prodi baru. saya doakan dari jauh semoga benar adanya
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapussaya setuju sama agan billy
BalasHapusSaya seorang guru tkj dengan latar pendidikan yang linier. Dan memang maunya orang indonesia murah tapi dapat besar.... Sangat setuju dengan masnya yang diatas..... Saya bukannya g mau belajar.... Saya mengikuti dan mempelajari tkj jaman sekarang.... Dengan gaji yang secuprit saya juga merasa g adil ketika harus mengeluarkan semua jurus saya ke orang lain..... Males..... Kasih aja yang standart. Itu aja udah bagus banget...., ya g?
BalasHapusansyahardi55
BalasHapus