Rabu, 20 Mei 2015

ayo selamatkan dunia akhirat anak kita


Saya menulis ini bukan karena saya sudah berhasil mendidik anak-anak saya, saya juga baru belajar dan selalu belajar  menjadi orang tua yang baik sebab anak saya juga sudah kelas 9 dan terakhir berusia 3 tahun. Saya bener-bener prihatin, lihat bagaimana cara bergaul anak-anak muda sekarang. Ada banyak berita bahwa anak-anak yang masih SMP sudah pada melakukan hubungan layaknya suami istri, ada anak SMP yang tidak bisa unas karena sedang hamil atau sedang dibawa lari teman dekatnya. Saya juga sempat terhenyak ketika di lapangan dekat rumah saya ada   pertujukan band terkenal, ada banyak anak muda yang sampai tidur di depan ruko bahkan tidur di tepi jalan, yang  bikin prihatin lagi adalah disetiap kelompok itu mesti ada anak perempuannya. Astaghfiruloohaladzim. Saya heran, apa orang tuanya gak kuatir anak perempuannya sampai bermalam kayak gitu.


Anak itu memang rezeki yang diamanahkan kepada kita bagaimana baik-buruknya anak kita tergantung bagaimana cara kita mendidik dan mengasuhnya seperti dalam sebuah hadist  yang Artinya:”Setiap anak yang dilahirkan,adalah fitrah.Tinggal kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya sebagai seorang Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi.”(HR.Bukhari). tugas dan kewajiban orang tua terhadap anak memang berat, tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan jasmaninya saja, tetapi juga bagaimana menjadikan anak kita  supaya selamat dunia dan akhirat, sebagaimana firman Allah SWT. Yang Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”( Q.S.at-Tahrim/66:6).
Ada banyak tantangan membesarkan anak di zaman sekarang, gadget, internet sudah merambah di seluruh lapisan masyarakat dan Tayangan TV yang  sangat tidak mendidik, sementara kita orang tua sibuk mencari nafkah. Tetapi amanah tetaplah amanah, harus ditunaikan dengan sebaik-baiknya. Ditengah begitu derasnya pengaruh lingkungan kita yang neggatif, menurut saya ada 2 hal yang bisa bahkan harus dilakukan oleh orang tua agar anak kita selamat dunia akhirat, yaitu PERHATIAN dan doa. Perhatian terhadap ibadahnya, pergaulannya, hobbynya, sekolahnya, belajarnya. Perhatian dengan ibadahnya kita lakukan dengan mengajak mereka sholat berjamaah.  Anak-anak kita pasti lebih gampang kita ajak sholat berjamaah daripada sekedar memerintah mereka sholat. Perhatian terhadap pergaulannya, kita harus tau teman anak-anak kita bahkan kita harus bisa jadi teman mereka,  alangkah indahnya kalau anak-anak kita curhatnya ke kita, orangtuanya. Kalau anak kita punya FB, BB, tweeter maka kita harus berteman dengan akun mereka, dari situ kita akan tau aktifitas dan apa yang diunggah oleh anak-anak kita. Medsos memang banyak faedahnya tapi bahayanya juga tidak kalah besarnya. Yang tidak kalah pentingnya selain tau teman anak-anak kita, kita juga tetap membuat jam malam, sampai jam berapa anak kita boleh diluar rumah. Ini memang terkesan kuno tapi saya yakin hal ini bisa meminimalisir hal-hal negatif.  Perhatian kepada pendidikannya perlu kita lakukan sebab walau sudah kita sekolahkan anak kita ke sekolah yang paling baik sekalipun, kepedulian kita juga menentukan keberhasilan pendidikannya. Tetapi yang perlu diingat anak bukanlah mesin yang bisa kita program sesuai selera kita. Jangan kita jejeli anak kita dengan berbagai les  sampai mereka tidak punya waktu bermain dan waktu istirahat
Dan yang tidak kalah penting adalah doa. Saya selalu ingat mbahnyai saya, selain doa allohummaj al auladana min ahli ilmi wal khoir  beliau juga  selalu memanjatkan puluhan surat al fatikhah untuk tiap-tiap anaknya setelah sholat 5 waktu dan sholat malam. Menurut saya kaidah Almukhafadlotul qoddimis sholeh wal akhdu bil jaddidil aslah “  ( Meneruskan yang sudah baik dan menambah yang baru yang belum ada sebelumnya guna menyempurnakannya ) juga perlu diterapkan dalam mengasuh anak kita. Tulisan ini bukan bermaksud menggurui tapi sekedar pengingat bagi saya untuk terus belajar menjadi orang tua.


Untuk anakku kafa, vika, hira, semoga kalian bisa jadi orang yg selamat dunia dan akhirat, lop yu pul nak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar