Senin, 23 November 2015

AYO KEMBALI KE POPOK KAWAN DEMI MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK

Setahun ini saya mulai sadar bahwa saya harus berolah raga, dan pilihan saya adalah bersepeda. Saya rajin bersepeda setiap sabtu minggu. Bukan persoalan olah raganya yang ingin saya katakan, tetapi ada persoalan lain yang menurut saya tidak kalah penting yaitu sampah.  Sepanjang jalan yang saya lalui saat sepeda (saya tidak mengukur berapa panjangnya tetapi kira2 satu jam  dengan speed normal) banyak sekali tumpukan sampah yang dibuang oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Dan yang membuat saya miris hampir semua tempat pembuangan sampah liar itu penuh dengan popok bayi sekali pakai.


                    Popok sekali bagi kebanyakan orang menggunakan popok sekali pakai karena dianggap menyelesaikan banyak persoalan. Seperti ngak perlu repot ganta ganti popok, terbebas dari najjis sehingga ngak perlu repot mandi dan ganti baju pada saat mo sholat dan lain sebagainya. Tetapi ternyata efek negatifnya juga tidak kalah dahsyat, kalau anak saya pernah sih saya pakaikan popok sekali pake tetapi ternyata malah iritasi dan dianya nak nyaman, kebetulan anak saya ketiga-tiganya sejak usia  sepuluh bulan sudah tidak ngompol lagi, tetapi saya yakin ada efek jangka panjang buat si anak. Dan efek lainnya adalah banyaknya sampah popok sekali pakai. Hal ini karena popok sekali  pakai itu sulit sekali terurai juga karena harganya yang murah Cuma 2 ribu udah dapet maka pemakaian popok sekali pakai semakin hari semakin banyak. Kalau seperti saudara saya yang punya 2 anak baby, kalau sehari minimal 2 kali ganti maka satu hari ada 4 buah satu bulan berarti ada 120 sampah popok sekali pakai, kalau setahun maka ada 1.440 sampah popok sekali pakai.  Ini baru 2 anak, dan biasanya pake popok sekali pakai itu sampai usia 5 tahun.  Jadi bisa dibayangkan berapa banyak limpah yang tidak bisa diurai tersebut.

                    Memang setiap sisi di dunia ini selalu berpasang-pasangan. ada plus ada minusnya. Tetapi sebaik-baiknya pilihan adalah memilih yang paling banyak manfaatnya. Dalam Hal popok sekali pakai manfaat tentu banyak tetapi akibat negatif juga tidak kalah banyak baik untuk si anak maupun untuk lingkungan. Untuk itu sebisa mungkin kita hindari pemakaian popok sekali pakai, kita bisa kembali ke zaman nenek moyang kita atau pakai popok  kain. Bahkan sekarang ada grup ibu-ibu muda yang sadar akan efek negatif popok sekali pakai. Mereka memberikan edukasi bahaya popok sekali pakai dan memberikan support bagi ibu-ibu yang memakai popok kain seperti (klik). Repot sih iya tapi itu paling sejam dua jam, toh nenek dan ibu kita dulu bisa melakukan dengan baik. Dengan kembali ke popok kain kita bisa menyelamatkan kesehatan anak dan lingkungan kita. Kalau itu tujuannya, kenapa kita masih gamang kembali ke popok kain? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar