Setahun ini saya mulai sadar bahwa saya
harus berolah raga, dan pilihan saya adalah bersepeda. Saya rajin bersepeda
setiap sabtu minggu. Bukan persoalan olah raganya yang ingin saya katakan,
tetapi ada persoalan lain yang menurut saya tidak kalah penting yaitu
sampah. Sepanjang jalan yang saya lalui
saat sepeda (saya tidak mengukur berapa panjangnya tetapi kira2 satu jam dengan speed normal) banyak sekali tumpukan
sampah yang dibuang oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Dan yang membuat
saya miris hampir semua tempat pembuangan sampah liar itu penuh dengan popok
bayi sekali pakai.
Popok
sekali bagi kebanyakan orang menggunakan popok sekali pakai karena dianggap
menyelesaikan banyak persoalan. Seperti ngak perlu repot ganta ganti popok,
terbebas dari najjis sehingga ngak perlu repot mandi dan ganti baju pada saat
mo sholat dan lain sebagainya. Tetapi ternyata efek negatifnya juga tidak kalah
dahsyat, kalau anak saya pernah sih saya pakaikan popok sekali pake tetapi
ternyata malah iritasi dan dianya nak nyaman, kebetulan anak saya
ketiga-tiganya sejak usia sepuluh bulan
sudah tidak ngompol lagi, tetapi saya yakin ada efek jangka panjang buat si
anak. Dan efek lainnya adalah banyaknya sampah popok sekali pakai. Hal ini
karena popok sekali pakai itu sulit sekali
terurai juga karena harganya yang murah Cuma 2 ribu udah dapet maka pemakaian
popok sekali pakai semakin hari semakin banyak. Kalau seperti saudara saya yang
punya 2 anak baby, kalau sehari minimal 2 kali ganti maka satu hari ada 4 buah
satu bulan berarti ada 120 sampah popok sekali pakai, kalau setahun maka ada 1.440
sampah popok sekali pakai. Ini baru 2
anak, dan biasanya pake popok sekali pakai itu sampai usia 5 tahun. Jadi bisa dibayangkan berapa banyak limpah
yang tidak bisa diurai tersebut.
Memang
setiap sisi di dunia ini selalu berpasang-pasangan. ada plus ada minusnya.
Tetapi sebaik-baiknya pilihan adalah memilih yang paling banyak manfaatnya.
Dalam Hal popok sekali pakai manfaat tentu banyak tetapi akibat negatif juga
tidak kalah banyak baik untuk si anak maupun untuk lingkungan. Untuk itu sebisa
mungkin kita hindari pemakaian popok sekali pakai, kita bisa kembali ke zaman
nenek moyang kita atau pakai popok kain.
Bahkan sekarang ada grup ibu-ibu muda yang sadar akan efek negatif popok sekali
pakai. Mereka memberikan edukasi bahaya popok sekali pakai dan memberikan
support bagi ibu-ibu yang memakai popok kain seperti (klik). Repot sih iya tapi
itu paling sejam dua jam, toh nenek dan ibu kita dulu bisa melakukan dengan
baik. Dengan kembali ke popok kain kita bisa menyelamatkan kesehatan anak dan
lingkungan kita. Kalau itu tujuannya, kenapa kita masih gamang kembali ke popok
kain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar