Mimpiku
di malam takbir idul adha tahun 2016 yang lalu masih terus terngiang di
ingatanku, Mimpi di datangi Sahabatku yang sudah almarhumah. Allohummaghfirlaha
warkhammha… Dan percaya tidak percaya,
secara kebetulan setelah mimpi itu ada kejadian yang seakan-akan
connect, mulai si bungsu hira yang minta abi baru sampai ketemu suami
almarhumah dihari yang sama. Saya ngak tahu kenapa mimpi ini sangat merasuk ke
dalam pikiranku, sehingga ketika secara tidak sengaja bertemu saya luar biasa
gugupnya. Pertemuan itu juga kayak pertemuan di sinetron. Saya yang mengajak si
bungsu hira memenuhi undangan pesta gizi sudah duduk manis di tempat terhormat.
Tetapi kemudian si bungsu hira ngotot minta beli balon seperti yang di bawa
anak kabag humas (saat itu), sehingga mau tidak mau saya harus keluar mencari
balon dan tara… ternyata baru berjalan beberapa langkah ketemu beliau, suami
almarhumah teman saya. Untung saya cepat sadar bahwa soal mimpi itu hanya saya
yang tahu dan itu juga Cuma mimpi.sehingga saya bisa menguasai perasaan saya.
Dan
mimpipun berlanjut, beberapa bulan kemudian tanpa saya sangka almarhummah
sahabat saya hadir seklebatan dan anehnya lagi besok siangnya suami almarhumah
datang ke kantor untuk bertemu dengan salah satu staf saya. Dan kemudian kita
banyak guyon banyak ngobrol. karena
mimpi malam idul adha itu ke geeran saya jadi besar, sehingga habis ngobrol itu
saya coba-coba nanya anak saya yang saat hira minta abi baru marah luar biasa.
Ternyata dalam waktu yang tidak terlalu lama anak cantik saya ini malah dukung
saya untuk nikah lagi dengan alassan adiknya butuh sosok bapak.
Karena
mimpi malam idul adha, niatan saya untuk sendiri sampai akhir nanti menjadi
sedikit berubah. Kalau dulu saya dengan alasan saya tau betapa rumitnya
penyelarasan ketika 2 keluarga menjadi satu, sehingga saya keukeuh untuk
sendiri, tapi sekarang saya terserah yang memberi warna Lombok saja. Terkait dengan suami almarhumah, jujur saja beliau ini menurut saya sosok yang
ideal bahkan nyaris sempurna karena :
1 - Single, sehingga tidak akan menyakiti hati perempuan
lain.
2 - Agama nya bagus bahkan kesan saya beliau alim dan
sholeh
3 - Punya Pekerjaannya , sehingga hidupnya
ngak bakalan nebeng saya
4 - Beliau tipe lelaki yang setia dan penyayang, sehingga
walau sudah 1,5 tahun ditinggal sahabat saya, beliau belum bisa move on, beliau
juga rela mengorbankan kariernya demi menjaga sahabat saya yang lagi sakit
(saat itu)
Tapi semua rasa itu mungkin hanya kegeeran saya semata, belum tentu saya cocok dengan kriteria beliau, .Saya ngak tau masa
depan saya nanti seperti apa, kalo sekarang saya fokus merawat anak2 saya dan pekerjaan saya karena walau yang nomor 2 sudah setuju saya nikah lagi tapi anak sulung saya masih berpendapat saya tdk butuh suami karena saya supermom dan saya hanya akan menikah lagi jika ketiga anak saya menyetujuinya. Tapi jikalau suatu saat Alloh memberi jodoh yang baik buat saya tentu akan saya terima dengan
senang hati. saya sepakat dengan kata-kata staf saya, kalau jodoh itu datag, pasti jalan dimudahkan oleh Alloh, termasuk restu anak-anak saya. tetapi kalau Alloh menakdirkan saya sendiri maka hidup saya akan
saya jalani dengan senang hati pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar